Saat ini Arema harus membutuhkan dana besar untuk bisa tampil di dua kompetisi berbeda, Liga Super Indonesia dan Liga Champion Asia. Namun, untuk menanggung semua biaya dua kompetisi itu, manajeman Arema kesulitan untuk menyediakan dana. Imbasnya muncul kabar Arema sedang mencari pemilik baru.
Ketua Yayasan Arema Indonesia M. Nur, mengungkapkan, untuk bisa bertahan dan bangkit dari keterpurukan keuangan, salah satu alternatif memang harus dijual pada pihak ketiga.
"Jika dalam waktu dekat ini masalah krisis finansial ini tak juga bisa diatasi, alternatif lain yang bisa kami tempuh adalah melelang tim ini dan hasilnya untuk membayar gaji pemain dan biaya operasional tim," tegas M. Nur seperti dilansir Antara, Kamis (5/5).
Untuk mengambil alih sepenuhnya kepemilikan Arema, investor harus menyediakan dana sebesar 20 miliar rupiah. Dana sebesar itu untuk membereskan seluruh hak pemain dan kewajiban manajemen kepada pihak-pihak lain, seperti pajak maupun sewa stadion.
Salah satu syarat utama bagi calon investor baru itu yakni Arema harus tetap bermarkas di Malang. "Arema adalah klub milik warga Malang yang sudah mendarah daging. Oleh karena itu, markas Arema harus tetap berada di Malang, siapa pun investor atau pemilik barunya," tandas Presiden kehormatan Singo Edan itu, Rendra Kresna.
Rendra yang juga Bupati Malang itu mengakui, wacana untuk menjual Arema kepada pihak ketiga tersebut semata-mata hanya karena Arema membutuhkan suntikan dana segar untuk memutar roda perusahaan yang kini dalam kondisi krisis keuangan.
0 comments:
Post a Comment