
Pep Guardiola. (Getty Images)
Menjelang laga final Liga Champion yang akan berlangsung akhir bulan ini, pelatih Barcelona, Pep Guardiola, membandingkan gaya permainan menyerang dari Manchester United, yang menurutnya sama seperti yang ditampilkan oleh Real Madrid. Barça, seperti halnya United, sudah berhasil mengantongi gelar juara domestik mereka dan kini kedua tim sedang fokus untuk pertandingan final Liga Champion yang akan dilangsungkan di Stadion Wembley, pada tanggal 28 Mei nanti.
Pertandingan final Liga Champion antara Barcelona kontra Manchester United, akan mengulang laga final Liga Champion yang berlangsung di tahun 2009, dimana Barça berhasil meraih kemenangan 2-0, setelah berhasil mendominasi sepanjang pertandingan yang berlangsung di Roma. Meskipun begitu, Guardiola berharap pertandingan kali ini akan lebih sulit dibandingkan pertandingan lalu.
"Manchester United, tidak bisa dipungkiri merupakan tim yang sangat kuat, sangat mirip dengan Real Madrid," kata Guardiola seperti dikutip the Telegraph. "Mereka adalah tim yang suka bekerja keras dan sangat sulit untuk menyakiti mereka," tambahnya.
Pelatih Barça ini juga mengakui jika ia sangat mengkhawatirkan kemampuan serangan balik yang dimiliki oleh para punggawa United.
"Kami harus sangat berhati-hati menghadapi United, karena mereka mampu mencetak angka setelah jeda pertandingan," ungkapnya. "Kami harus tahu bagaimana cara untuk menginterpretasikan laga final nanti, dan hal tersebut tergantung dari bagaimana cara permainan mereka dan memainkan pertandingan sesuai dengan keinginan kami," tutur Guardiola.
Guardiola bereksperimen pada saat mereka bertanding menghadapi Deportivo La Coruna di ajang Primera Division yang berlangsung di Camp Nou, Senin (16/5) dini hari dan memperhatikan armada mudanya bermain imbang dengan skor akhir 0-0.
"Para pemain muda bermain dengan sangat baik," cetus Guardiola. "Saya sangat senang dengan permainan yang ditampilkan mereka, dan saya memutuskan untuk mengistirahatkan pemain-pemain lainnya karena yang terpenting saat ini adalah bersiap untuk menghadapi laga final," tegasnya.
Gelandang Sergio Busquets, menerima kabar baik, karena ia diperbolehkan untuk tampil di babak final Liga Champion setelah Komite Disiplin dan Kontrol UEFA menolak tuduhan sikap rasis yang dilakukan Busquets terhadap pemain Madrid, Marcelo, pada saat laga semifinal leg pertama Liga Champion yang berlangsung di Bernabéu.
Sementara itu, legenda Barca, Johan Cruyff, yang berhasil mempersembahkan trofi Piala Eropa untuk klub Catalan tersebut untuk pertama kalinya di Wembley pada tahun 1992, mengungkapkan keyakinannya jika kehadiran Barca di babak final dalam kurun waktu tiga tahun, dan tampil di babak semifinal pada musim lalu, akan semakin menegaskan dominasi mereka di daratan Eropa.
"Tidak peduli apakah menang atau kalah saat berlaga di Wembley, kehadiran Barca dalam dua kali babak final Liga Champion dan juga babak semifinal di musim lalu, semakin menguatkan hegemoni sepak bola Barcelona baik di kancah liga domestik maupun internasional," tulis pria berkebangsaan Belanda tersebut dalam kolom mingguannya di harian Catalan, El Periodico.
0 comments:
Post a Comment